Petugas Disnakan Pemkab Situbondo, saat melakukan vaksinasi dan pengobatan ke sapi terindikasi terpapar PMK. |
Situbondo (jurnalbesuki.com) - Selain melakukan vaksinasi dan pengobatan terhadap puluhan ekor sapi milik peternak, yang terindikasi terpapar penyakit kuku dan mulut (PMK), yang tersebar disejumlah kecamatan di Kabupaten Situbondo.
Namun, untuk memastikan penyebab matinya 35 ekor sapi yang terindikasi terpapar PMK, Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Pemkab Situbondo, mengirim sampel darah sapi ke Pusat Veteriner Farma (Pusvetma) Surabaya.
Kepala Disnakan Pemkab Situbondo Ahmad Junaidi mengatakan, diakui dari jumlah total sebanyak 82 ekor sapi, yang terindikasi terpapar penyakit PMK, sebanyak 35 ekor sapi diantaranya milik peternak mati.
"Sehingga untuk memastikan penyebab matinya 35 ekor sapi tersebut, kami mengirim sampel darah sapi, yang terindikasi terpapar penyakit PMK ke Pusvetma Surabaya. Saat ini, kita menunggu hasilnya,"kata Ahmad Junaidi, Jumat (3/1/2025).
Pria yang akrab dipangil Junaidi menegaskan, untuk memutus mata rantai penyebaran PMK di Kabupaten Situbondo, pihaknya mengirim tambahan vaksin PMK 1.500 dosis ke tujuh Puskeswan di Kabupaten Situbondo.
"Selain melakukan vaksinasi dan pengobatan terhadap 82 ekor sapi, yang terindikasi terpapar penyakit PMK, petugas Puskeswan juga menyemprotkan desinfektan ke kandang sapi milik warga, dan melakukan sosialisasi agar peternak menjaga kebersihan kandang sapinya,"pungkasnya.
Tujuh Puskeswan di Kabupaten Situbondo, yakni Puskeswan di Kecamatan Besuki, Kecamatan Bungatan, Panarukan, Kecamatan Mangaran, Jangkar, Asembagus dan Kecamatan Banyuputih.(ary)