Bahkan, sejumlah penonton
naik panggung, mereka langsung melakukan adu pukul, sebelumnya akhirnya puluhan pendukung dua petarung, yakni Soni dan Haki dibubarkan oleh petugas Polsek Kendit, Situbondo, yang siaga di lokasi lomba ojhung.
Pantauan dilapangan, sebelum pendukung dua petarung lomba ojhung adu jotos di atas panggung, petarung bernama Soni dan Haki bertarung di atas pangggung. Namun, tiba-tiba pendukung keduanya naik panggung dan adu jotos.
Padahal, saat kejadian Faishal Afandi Camat Kendit, Udid Yulianto Kepala Desa (Kades) Bugeman, dan sejumlah personel Polsek Kendit, Situbondo, mereka menonton langsung lomba ojhung, dalam rangka selamatan Desa Bugeman, Kecamatan Kendit.
"Alhamdulillah, meski sempat terjadi adu jotos antara kedua pendukung. Namun, dengan kesigapan petugas Polsek Kendit, sehingga puluhan penonton yang adu jotos di atas panggung berhasil dibubarkan,"ujar Udid Yulianto, Kades Bugeman, Selasa (1/10/2024).
Udid menjelaskan, jika adu jotos puluhan pendukunga itu, akibat terjadinya salah paham antar kedua kubu tersebut. Mengingat pertarungan antara Soni dan Haki berlangsung sportif.
"Kisruh antar pendukung itu, akibat terjadinya salah paham kedua kubu tersebut. Oleh karena itu, saya imbau kepada para penonton untuk tidak naik panggung tempat pertandingan,"imbau Udid.
Lebih jauh Udid menegaskan, meski ritual lomba ojhung sempat dihentikan sekitar 10 menit, namun lomba ojhung sebagai ritual minta hujan dan tolak balak dilanjutkan hingga menjelang maghrib.
"Tradisi lomba ojhung merupakan ritual minta hujan dan tolak.balak, yang dilakukan turun temurun warga Desa Bugeman. Dengan harapan, warga Desa Bugeman terhindar dari semua bencana,"pungkasnya.(ary)