Selain dihadiri anggota DPRD dan pengurus DPC PKB Situbondo, namun kegiatan sarasehan tersebut, juga dihadiri ratusan pengurus anak ranting (PAR) dan pengurus anak cabang (PAC) PKB Situbondo. Bahkan, dua anggota DPRD Provinsi Jatim dari Fraksi PKB juga hadir, yakni Yoyok Mulyadi dan Ubaidillah.
Dihadapan ratusan pengurus ranting hingga DPC PKB Situbondo Lukman mengatakan, angka kemiskinan di Jawa Timur tertinggi di Indonesia. Sehingga program pengentasan kemiskinan menjadi prioritas dirinya bersama Mbak Luluk.
"Angka kemiskinan di Jawa Timur tertinggi di Indonesia, yakni sekitar 9,7 persen atau sekitar 3,9 juta lebih penduduk di Jawa Timur,"ujar Lukman, Minggu (20/10/2024).
Menurutnya, karena dalam Pemilu Legislatife (Pileg) pada awal tahun 2024 lalu, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menjadi partai pemenang di Jawa Timur, sehingga pihaknya bersama Mbak Luluk optimis menang di Pilgub Jatim tahun 2024.
"Karena Jawa Timur merupakan Markas Besar PKB, sehingga PKB mengusung kader sendiri. Oleh karena itu, saya dan Mbak Luluk optimis akan memperoleh suara terbanyak Pilgub Jawa Timur 2024,"katanya.
Lukman menegaskan, pihaknya bersama Mbak Luluk memang berkomitmen untuk menuntaskan isu kemiskinan, karena realitasnya angka kemiskinan Jawa Timur secara nasional, jika dibandingkan sejumlah provinsi lain di Indonesia.
"Niat kami tulus dan ikhlas untuk menjadi solusi di Jawa Timur, salah satunya menghadirkan 1 juta UMKM bagi masyarakat Jawa Timur," janjinya.
Lukman menjelaskan, UMKM merupakan program padat karya, sehingga masyarakat langsung mendapatkan manfaatnya.
"Kita memang menginginkan masyarakat Jawa Timur menjadi pengusaha dan berlahan akan menjadikan masyarakat sejahtera dari berbagai program. Yang menjadi andalan kita, adalah UMKM,"bebernya.
Lebih jauh Lukman menjelaskan, pihaknya juga akan memberikan bimbingan tehnik (Bimtek) dan permodalan kepada pelaku UMKM di Jawa Timur dan sinergitasnya.
"Semuanya harus komprehensif dan tidak boleh hanya dapat suntikan modal saja,"katanya.
Lukman menambahkan,
pihaknya yakin jika program UMKM dikawal dari awal perencanaan dan realiasinya, maka masyarakat akan mendapatkan manfaat yang lebih besar.
Sedangkan terkait tinggi angka kemiskinan itu, seharusnya direspons pemerintah sebelumnya. Bahkan, PR itu harus dijawab karena masih ada gap antara masyarakat kaya dan miskin.
"Jadi tingginya kesenjangan sosial di jawa timur ini harus dicarikan solusi, sehingga program pengentasan yang efektif adalah dengan memperkuat UMKM," pungkasnya.(ary)