Lantik Ratusan PAR NU Situbondo, Wakil Ketua PBNU Minta NU Jaga Jagat dan Bangun Peradaban

Iklan Semua Halaman

Lantik Ratusan PAR NU Situbondo, Wakil Ketua PBNU Minta NU Jaga Jagat dan Bangun Peradaban

07/08/2024

Situbondo (jurnalbesuki.com)  - Wakil Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Zulfa Musthofa, Rabu (8/8/2024 melantik sebanyak 620 pengurus anak ranting (PAR) NU Situbondo. Pelantikan massal tersebut dilaksanakan di Alun-alun Kota Situbondo.


Selain dihadiri ketua umum PB Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa, Wakil Sekretaris PWNU Jatim Dr M Hasan Ubaidillah. Namun, pelantikan ratusan PAR NU Situbondo,  juga dihadiri  Rais Am  PBNU KH Afifuddin Muhajir, dan  Bupati Situbondo Karna Suswandi.


Usai melantik ratusan PAR NU Situbondo KH Zulfa Musthofa berharap,  para pengurus  anak ranting sebagai basis NU paling bawa, dapat menerjemahkan apa yang disebut visi merawat jagat  dan membangun peradaban.


"Salah satunya bagaimana warga NU bisa menjaga bumi dimana mereka tinggal dan membangun peradabannya, supaya masyarakat yang tinggal disekitarnya bisa hidup damai dan harmonis saling menghargai satu sama lain, sebagaimana pemikiran NU yang paling mendasar,"ujar KH Zulfa.


Menurutnya, diharapkan pembentukan PAR NU berbasis masjid,  dapat mempermudah pendataan dan konsolidasi kegiatan NU ditingkat bawah.


"Harapannya, masjid kembali menjadi pusat kegiatan keagamaan. Sehingga  membuat masjid bernuansa NU kembali hidup dan tidak bergeser dari Aswaja"bebernya.


Ketua PCNU Situbondo, KH Muhyiddin Khatib mengungkapkan,  jika pelantikan PAR NU sebenarnya sudah dilantik dan di SK kan oleh pengurus MWC NU masing-masing.


"Kita ingin membuat NU masif oleh karena itu kami menggelar acara pelantikan langsung dengan mengundang pengurus PBNU serta PWNU Jatim,  untuk mendorong dan memberi motivasi agar pergerakan NU ke depan lebih baik,"katanya.


Sementara itu,  Bupati Situbondo Karna Suswandi mengatakan, pihaknya dengan program PAR  NU berbasis Masjid, sehingga  dengan masjid sebagai pusat kegiatan Aswaja.


"Sehingga kedepan, masjid  tidak hanya sebagai pusat keagamaan, melainkan  juga menjadi pusat penjaga peradaban masyarakat sekitar,"ujar Karna Suswandi.(ary)