Selain mengakibatkan badan jalan aspal di dusun Tampora, Desa Kalianget rusak dan berlubang. Namun, lalu lalang ratusan kendaraan dump truck bernuatan material tol, juga mengakibatkan terjadinya polusi udara.
"Karena akibat lalu lalang dump truck bermuatan material proyek tol Probowangi, banyak jalan rusak dan berdebu. Makanya, saya mewakili warga meminta pihak tol Probowangi untuk bertanggung jawab,"ujar Arif, Selasa (6/8/2024).
Arif menegaskan, selain mengakibatkan puluhan warga kotor, namun polusi udara akibat lalu lalang ratusan dump truck pengangkut material proyek jalan tol, juga mengganggu aktivitas proses belajar mengajar di SDN 3 Kalianget.
"Makanya, sejumlah warga minta tanggung jawab pelaksana proyek pembangunan jalan tol Probowango. Mengingat, akibat lalu lalang ratusan dump truck pengangkut material proyek jalan tol, banyak tembok rumah warga yang retak,"katanya.
Lebih jauh Arif menegaskan, pihak menyayangkan sikap pelaksanaan proyek jalan tol, yang terkesan tutup mata dan tidak mendengarkan keluhan puluhan warga terdampak.
"Oleh karena itu, puluhan warga ingin bertemu langsung dengan pelaksana proyek jalan tol, untuk menyampaikan keluhannya,"bebernya.
Namun, jika tidak ada itikad baik dari pelaksana proyek jalan tol Probowangi, sejumlah warga merencanakan untuk menutup akses jalan ratusan dump truck pengangkut material tol tersebut.
"Karena pihak desa juga kurang menanggapi keluhan warga. Makanya, sejumlah warga merencanakan untuk menutup akses jalan ratusan dump truck pengangkut material jalan tol,"pungkasnya.
Sementara itu, Humas PT Wijaya Karya (Wika) selaku pelaksanan proyek jalan tol Probowangi belum dapat dikonfirmasi, terkait keluhan warga Dusun Tampora, Desa Kalianget, Kecamatan Banyuglugur tersebut.(ary)