Pertama kali rumah semi permanen milik Miswari (36) warga Desa Panji Lor, Kecamatan Panji, Situbondo. Sedangkan peristiwa kebakaran tersebut, berawal saat korban menjenguk keluarganya yang dirawat di RSUD dr Abdoer Rahem Situbondo.
Namun, sebelum berangkat ke RSUD Situbondo bersama istri dan anaknya, korban menghidupkan lampu temple dan meletakan di atas kursi sofa di amper rumahnya. Nah, karena saat itu, angin bertiup sangat kencang, sehingga kobaran api dari lampu temple langsung membakar kursi sofa tersebut.
Ironisnya, hanya berselang sekitar dua jam peristiwa awal, rumah milik korban Kamsiah (42) warga Desa Peleyan, Kecamatan Kapongan, Situbondo. Penyebabnya korban lupa mematikan kompor gas di dapurnya.
Sebelum rumah korban Kamsiah terbakar, ibu satu anak menghidupkan kompor gasnya di dapurnya dan menggoreng tahu. Namun, karena saat itu kepalanya pusing korban tidur di kamarnya, sebelum akhirnya rumah korban terbakar.
"Saya kaget, saat terbangun rumah terbakar, sehingga saya langsung semburat keluar untuk menyelamatkan diri, sembari berteriak minta tolong,"ujar Kamsiah, Minggu (25/8/2024).
Kepala BPBD Kabupaten Situbondo Sruwi Hartanto membenarkan ada dua rumah terbakar pada dua TKP yang berbeda. Namun, dalam dua peristiwa kebakaran rumah tersebut, penyebabnya karena kelalaian pemiliknya.
"Oleh karena itu, agar kasus serupa tidak terulang lagi, saya menghimbau kepada warga Situbondo, agar memeriksa kompor didapur sebelum tidur atau bepergian,"kata Sruwi Hartanto.(ary)