Saat ditemukan pertama kali oleh Gendut Sasongko, salah seorang temannya yang juga berprofesi sebagai sopir truck, kondisi pria beranak dua itu, sudah meninggal diatas terpal trucknya, dengan kondisi terlentang dan hanya mengenakan celana pendek.
"Namun, sebelum ditemukan meninggal diatas terpal truknya, saat antri menunggu muatan udangnya dibongkar, dia sempat mengeluh sakit dan muntah darah, sehingga sebelum saya mencari warung untuk makan, saya menyarankan Hari Jatmiko untuk istirahat di truck,"ujar Gendut Sasongko, Minggu (19/5/2024).
Namun, setelah selesai makan di warung didepan kantor PT PMMP Situbondo,. dirinya dikagetkan dengan kondisi Hari yang sudah tidak bernyawa lagi. Sehingga dirinya langsung memberitahukan kepada petugas PT PMMP Situbondo.
"Usai makan, saya sengaja melihat kondisi Hari yang istirahat diatas terpal trucknya. Awalnya saya menduga dia tidur, karena sebelumnya mengeluh sakit dan muntah darah, namun setelah dibangunkan tubuhnya sudah tak dapat digerakan lagi. Makanya, saya langsung laporan ke petugas PT PMMP,"katanya.
Kapolsek Kapongan, Situbondo, Iptu Teguh Santoso membenarkan seorang sopir truck ditemukan meninggal di atas truknya di area PT PMMP Situbondo. Begitu mendapat informasi ada sopir truk meninggal, petugas langsung langsung meluncur ke TKP mengevakuasi korban ke kamar RSU dr Abdoer Rahem Situbondo.
“Berdasarkan hasil pemeriksaan luar petugas medis RSU Situbondo, Hari Jatmiko murni meninggal akibat penyakit yang dideritanya. Sebab, disekujur tubuh korban tidak ditemukan adanya tanda-tanda penganiayaan,”ujar Iptu Teguh Santoso.
Menurut dia, selain tidak ditemukan adanya tanda-tanda penganiayaan. Berdasarkan keterangan Salama istrinya, saat berangkat korban dalam kondisi sakit.
“Sebetulnya, istri korban sempat melarang agar tidak berangkat. Namun dia tetap memaksa untuk bekerja,”pungkasnya.(ary)