Komentar
Selain itu, sejumlah tukang becak di Kota Situbondo, mereka juga ikut turun ke jalan bersama LSM Gempur, untuk mendukung pelaksanaan WWF ke 10 tahun 2024, yang akan dihadiri sebanyak 150 kepala negara.
"Kami sengaja menggelar aksi turun ke jalan mendukung pelaksanaan WWF ke 10, yang dibuka besok (Sabtu red-) di Nusa Dua Bali, mengingat air sangat penting untuk kehidupan,"ujar MA Junaidi, direktur LSM Gempur Situbondo, Jumat (17/5/2024).
Menurut dia, pihaknya mendukung pelaksanaan WWF di Bali, karena pihaknya prihatin dengan banyaknya pencemara, seperti pantai yang dicemari sampah plastik, dan penebangan liar, sehingga mengurangi debit air.
"Sehingga atas dasar tersebut, kami bersama puluhan tukang becak mendukung pelaksanaan WWF ke 10 tahun 2024 di Bali, agar dunia tidak mengalami kekeringan,"ujar Junaidi.
Lebih jauh Junaidi menjelaskan, pihaknya siap mengirim utusan ke Nusa Dua Bali, demi kelancaran pelaksanaan WWF tersebut, mengingat berdasarkan informasi dari pihak yang ingin menggagalkan kegiatan yang akan dihadiri 10 kepala negara tersebut.
"Karena kegiatan WWF sangat penting. Untuk itu, kami siap mengirimkan utusan untuk kelancaran acara WWF ke 10 di Nusa Dua Bali,"katanya.
Junaidi berharap, pihaknya juga berharap pemerintah melakukan penghijauan di lahan yang tandus. Apalagi sejumlah desa di Kabupaten Situbondo sering mengalami kekeringan setiap musim kemarau.
"Kami berharap Pemkab Situbondo harus melakukan penghijauan di lahan tandus, untuk mengatasi kekeringan di daerahnya. Apalagi pepohonan merupakan paru-paru dunia,"pungkasnya.
Pantauan dilapangan, usai keliling kota Situbondo, LSM Gempur dan puluhan tukang becak, mereka langsung membentangkan poster besar, yang bertuliskan dukungan terhadap kegiatan WWF ke 10 di Nusa Dua Bali.
Bahkan, Junaidi selaku koordinasi langsung berorasi di Alun-alun Kota Situbondo, yang meminta semua elemen masyarakat untuk mendukung kegiatan WWF tersebut.(ary)