Selain mengakibatkan jalur pantura Situbondo lumpuh total, akibat para sopir berebut masuk pada arus lalin yang diberlakukan dengan sistem buka tutup, yang mengakibatkan terjadinya
antrian panjang kendaraan roda empat di jalur pantura Situbondo, baik kendaraan dari arah Kota Surabaya, maupun dari arah berlawanan.
Arus lalin di jalur pantura Situbondo kembali lancar, setelah petugas gabungan antara Polsek Jangkar dan petugas lantas Polres Situbondo, mereka langsung turun ke lapangan dan mengurai kemacetan arus lalin di lokasi kejadian, tepatnya di lokasi pengerjaan proyek jembatan.
Kasatlantas Polres Situbondo AKP Tutud Yudho Prastyawan membenarkan kamacetan arus lalin di jalur pantura Situbondo, akibat para sopir yang memaksa masuk di jalur yang diberlakukan dengan sistem buka tutup, karena pengerjaan proyek jembatan di jalur pantura Situbondo.
"Diduga kuat, saat kejadian petugas jaga proyek jembatan di sebelah barat tidak ada dilokasi, sehingga para sopir dari arah kota Surabaya tetap memaksa masuk ke arus lalin yang diberlakukan dengan sistem buka tutup,"kata AKP Tutud Yudho Prastyawan.
Menurut dia, agar kemacetan arus lalin tidak terjadi lagi, karena jalur pantura Situbondo merupakan jalur pantura utama yang menghubungkan pulau Jawa dengan pulau Bali, pihaknya meminta ke pelaksana proyek jembatan dan dinas terkait, untuk memperketat penjagaan dilokasi proyek tersebut.
"Begitu mendapat informasi jalur pantura macet total, kami langsung menerjunkan petugas lantas ke lokasi pengerjaan proyek jembatan di jalan raya Desa Curahkalak, Kecamatan Jangkar. Arus lalin kembali lancar setelah petugas berhasil mengurai penyebab kemacetan tersebut,"katanya.
Sementara itu, Ahmad, salah seorang pengawas proyek jembatan di Desa Curahklak, Kecamatan Jangkar, Situbondo, saat dihubungi melalui ponselnya tidak diangkat. Bahkan, saat dikonfirmasi aplikasi WA juga tidak dibalas.(ary)