Selain menuntut pejabat arogan dicopot dari jabatannya di kantor DPUPP. Namun puluhan massa AKSI juga mengusir para kontraktor impor, yang mendapat jatah proyek dengan sumber anggaran APBD Kabupaten Situbondo.
Pantauan dilapangan, puluhan massa yang mengatasnamakan AKSI tiba di kantor DPUPP Situbondo sekitar pukul 10.00 WIB, mereka langsung membentangkan puluhan poster hujatan di pintu masuk kantor DPUPP Kabupaten Situbondo.
Selain membentangkan puluhan poster hujatan, seperti copot pejabat arogan, tolak kontraktor impor, utamakan kontraktor lokal, arogan bukan budaya santri, mereka juga berorasi yang meminta pejabat arogan dicopot.
"Disini bukan kota Tape, tapi Kota Santri yang menjunjung tinggi etika, makanya saya meminta pejabat arogan dicopot, kami juga meminta usir para kontraktor impor,"teriak salah seorang orator, dalam orasinya, Senin (18/3/2024).
Menariknya, saat orator menyampaikan orasinya, ada seorang PSN yang disebut-sebut pejabat yang dituding arogan, dia menghampiri para pendemo. Bahkan, mengatakan sesuatu yang terkesan mengancam kepada para pendemo.
Agus Ari Cahyadi koordinator aksi mengatakan, para rekanan lokal kecewa tindakan oknum pejabat PUPP Situbondo, yang dinilai tidak punya etika dalam bersikap terhadap para pelaku jasa konstruksi, sehingga menimbulkan kegaduhan.
"Makanya, teman-teman kontraktor lokal sepakat mendatangi kantor DPUPP Situbondo, untuk menyampaikan aspirasinya,"ujar Agus Ari Cahyadi.
Menurutnya, ada tiga tuntutan dalam aksi tersebut, yakni meminta kepada Pemkab Situbondo mencopot oknum pejabat PUPP arogan, memprioritaskan pengusaha lokal Situbondo, dan menghargai para pelaku jasa konstruksi yang bersinergi membangun Situbondo.
"Masak, mentang-mentang memberi pekerjaan kepada para pekerja jasa kontruksi, dia juga mau mengatur pekerjaan,"katanya.
Menurutnya, karena dalam pertemuan Sekda Wawan Setiawan dan Kepala DPUPP tidak menemui kesepakatan, pihaknya akan kembali melakukan aksi serupa dengan massa yang lebih banyak, jika tiga tuntutannya tidak dipenuhi.
"Oleh karena itu, kami meminta segera melakukan tindakan serius, jika PUPP belum menyepakati tiga tuntutan itu maka kami akan melakukan aksi serupa pada minggu depan," katanya.
Sementara itu, Sekda Pemkab Situbondo Wawan Setiawan mengatakan Dalam pertemuan itu belum ada kesepakatan apa yang menjadi tuntutan para pendemo. Mengingat tiga tuntutannya diluar konteks aturan.
"Makanya, saya katakan, dari tiga tuntutan itu, sekali lagi kami sampaikan bahwa kami bekerja sesuai aturan. Kalau semuanya (tuntutannya) keluar dari konteks aturan,"katanya.(ary)