Selain melihat langsung kondisi korban, paska mendapat kekerasan, dengan cara dijambak dan dilempar ke tempat tidurnya oleh ayah kandungnya, Mensos Risma juga memberikan bantuan sembako dan makanan nutrisi untuk balita.
"Saya sengaja langsung merespon adanya kekerasan terhadap anak, mengingat anak merupakan generasi masa depan bangsa. Sehingga kasus kekerasan terhadap anak harus mendapat perhatian serius,"ujar Mensos RI Risma Harini, Minggu (31/3/2024).
Menurut dia, dirinya baru tahu ada kasus kekerasan terhadap anak balita di Situbondo, setelah mendapat laporan peristiwa penganiayaan tersebut dari media scanning Kemensos.
"Saya dapat laporan, jadi makanya kami ke langsung ke Situbondo, untuk melihat kondisi korban. Karena bagi saya masa depan anak itulah yang utama,"ujar Mensos Risma.
Mantan Wali Kota Surabaya menjelaskan, saat ini Kemensos berupaya untuk memulangkan ibu korban, Siti Soleha, yang saat ini bekerja sebagai Pekerja Migran Indonesia di. Singapura
"Saya tahu itu tidak mudah, itu sangat berat sekali. Contohnya kita harus berkomunikasi dengan majikan dan itu saya coba lakukan semaksimal mungkin,"beber Risma.
Mensos Risma juga menambahkan, untuk mempercepat proses pemulangan Siti Soleha ke Situbondo, Kemensos juga menghubungi Kedutaan Besar Republik Indonesia (Kedubes) RI di Singapura .
"Saya tahu di sana punya aturan-aturan sendiri. Kita harus hormati itu. Tetapi kami sudah mencari solusi agar ibu korban ini bisa pulang," tegasnya.
Menurutnya, ayah korban, Dwi Arisandi sudah sepakat untuk menyelesaikan permasalahan dengan istrinya tersebut. Makanya, untuk masa depan anaknya, pihaknya mengupayakan hidup rukun kembali.
"Insya Allah ayah korban tidak memperpanjang masalah dengan istrinya," kata Mensos Risma.
Lebih jauh Mensos Risma menegaskan, pihaknya nanti akan membawa Dwi Arisandi dan Siti Soleha ke Sentra Mahatmiya Bali untuk bekerja dan mengikuti pelatihan kerja di sana. "Di sana nanti dia bisa belajar bagaimana berdagang sambil merawat anaknya di sana," pungkas Mensos Risma.
Sementara itu, Dwi Arisandi. mengatakan, dirinya tega menganiaya anak kandungnya karena ada permasalahan keluarga dengan istrinya. "Kalau masalahnya tidak bisa ngungkapin saya, soalnya pribadi banget,"katanya.
Menurutnya, pihaknya berharap istrinya bisa segera pulang ke rumah untuk merawat anak-anaknya. "Biar saya yang mencari pekerjaan sampai ke manapun saya siap. Yang penting istri bisa pulang,"janji Dwi Arisandi.(ary)