Mistari, salah seorang warga Desa Pawoan, Kecamatan Panarukan, Situbondo mengatakan, sebelum meninggal dunia, kondisi mertuanya sudah kritis dan butuh pertolongan medis, karena tidak ada kendaraan roda empat untuk membawa mertuanya ke rumah sakit, dirinya hendak meminjam mobil ambulance ke Puskesmas Panarukan, berdasarkan inisatif Kepala Dusun (Kadus).
"Namun saat saya hendak meminjam ambulance ke resepsionis dan ditanyakan ke kepala ruangan, ternyata tidak diberi pinjaman, dengan alasan tidak prosedur, sedangkan ambulance puskesmas hanya untuk pasien rujuk puskesmas ke rumah sakit,"ujar Mistari, Jumat (1/3/2024).
Mistari menjelaskan, akibat tidak segera mendapatkan penangan medis, karena terkendala kendaraan, sehingga mertuanya eninggal dunia.
"Ini jelas tidak bisa diterima, ambulance yang dibeli dari uang negara untuk kepentingan masyarakat, sementara masyarakat yang mau meminjam untuk mendapatkan pertolongan medis malah tidak diberi pinjaman. Bahkan, salah seorang petugas mengatakan, harus pakai kendaraan pribadi kalau mau bawa mertua saya ke puskesmas,"katanya.
Sementara itu, Kepala puskesmas Panarukan, Situbondo dr Yuni Verosita membenarkan jika Jumat (29/2/2024 ) malam ada keluarga pasien datang ke UGD, tapi menurutnya mungkin ada kesalahpaman, dalam penyampaiannya.
"Jadi kalau di WhatsApp, keluarga pasien minta ambulance menjemput pasien dirumahnya untuk langsung dibawa kerumah sakit bukan ke puskesmas,"katanya.
Menurutnya, puskesmas Panarukan tidak memiliki prosedur untuk peminjaman mobil ambulance, masyarakat sebenarnya bisa menggunakan ambulance desa.
"Tapi hampir semua puskesmas di Situbondo, mempunyai prosedur rujukan emergency,"katanya.(ary)