Sukseskan Pemilu 2024, KPU Situbondo Gelar Simulasi Pemungutan Suara Berbasis Data Riil

Iklan Semua Halaman

Sukseskan Pemilu 2024, KPU Situbondo Gelar Simulasi Pemungutan Suara Berbasis Data Riil

28/01/2024


Situbondo(jurnalbesuki.com) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Situbondo, menggelar simulasi pemungutan suara Pemilu 2024 berbasil data riil. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 03 Desa Bletok, Kecamatan Bungatan, Situbondo, Jawa Timur, Minggu (2/1/2024).


Ketua KPU Kabupaten Situbondo Marwoto mengatakan, jika kegiatan simulasi pemungutan dan penghitungan suara ini, merupakan tindaklanjut Bimbingan Tehnik (Bimtek). Tujuannya, untuk mensukseskan Pemilu tahun 2024.


"Jika dalam Bimtek KPPS hanya  berbasis materi, namun dalam simulasi pemungutan dan penghitungan suara berbasis kegiatan  riil, sehingga  mereka mempraktekan langsung tugas-tugasnya di TPS  pada Pemilu 2024,"ujar Marwoto, Minggu (28/1/2024).


Marwoto menegaskan,  dengan kegiatan  simulasi ini, pihaknya berharap para KPPS dapat mengusai materi dan lapangan, dan  memahami tugasnya masing-masing. Sehingga pelaksanaan Pemilu 2024 di Situbondo berjalan sukses dan lancar.


"Makanya, simulasi pemungutan dan penghitungan suara ini, untuk menghilangkan paradigma teman-teman pengurus Parpol, yang menilai masih ada kecurangan di TPS,"bebernya.


Lebih jauh Marwoto menjelaskan, dalam simulasi ini, pihaknya melibatkan PPK dan PPS di Kabupaten Situbondo, serta juga mengundang semua pengurus Parpol peserta Pemilu tahun 2024 di Situbondo.


"Selain itu, kegiatan simulasi tersebut juga   dihadiri perwakilan pemerintah,  dan para komisioner Bawaslu Kabupaten Situbondo,"katanya.


Sementara itu, Ketua Bawaslu Kabupaten Situbondo Ahmad Faridl Ma'ruf mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi kegiatan simulasi berbasis datan riil. Meski demikian, kegiatan simulasi tersebut perlu dievaluasi.


"Salah satunya meja ketua KPPS yang kurang lebar, sehingga surat suara numpuk di mejanya, yang kedua TPS tidak ramah terhadap difabel, seperti meja surat suara yang terlalu tinggi, sehingga para difabel kesulitan untuk memasukan surat suara,"katanya.(ary)