Balapan Perahu Viral di Medsos, Diduga Jadi Ajang Judi di Situbondo

Iklan Semua Halaman

Balapan Perahu Viral di Medsos, Diduga Jadi Ajang Judi di Situbondo

24/11/2023

Situbondo(jurnalbesuki.com) - Balapan perahu motor jenis viber para nelayan di perairan Tanjung Pecinan, Kecamatan Mangaran, Situbondo viral dimedia sosial (Medsos). Diduga kuat, balapan perahu tersebut dijadikan ajang judi para nelayan setempat.


Dalam video tersebut, dua perahu milik nelayan Mandar Besuki dan nelayan Desa Tanjung Pecinan, kedua perahu motor tersebut  melaju dengan kecepatan di perairan Tanjung Pecinan, Kecamatan Mangaran, Situbondo, Jawa Timur.


Empat perahu motor viber yang melakukan balapan, dua perahu milik nelayan bernama Nawir (45)  dan Kam (40), keduanya warga 

Desa Tanjung Pecinan Kecamatan Mangaran, dan  dua perahu milik nelayan Dusun Mandar Desa Pesisir Kecamatan Besuki, Situbondo. Yakni, Muzei (42) dan Fendi (38). 


Salehin, salah seorang nelayan asal Mandar, Besuki, Situbondo mengatakan, tidak ada unsur judi dalam balapan perahu tersebut. Kegiatan balapan perahu motor viber itu, murni merupakan silaturrahmi antar nelayan.


"Selain bertujuan untuk meningkatkan silaturrahmi, namun dalam momen tersebut juga dimanfaatkan cek mesin dan keterampilan menahkodai perahu. Jadi, dalam balapan perahu tidak ada unsur judi,"ujar Salehin, Jumat (24/11/2023).


Sementara itu, Kasatpolairud  Polres Situbondo Iptu Gede Sukarmadiyasa mengatakan, diakui memang ada balapan perahu di sekitar pelabuhan Kecamatan Mangaran. Namun, tidak ada unsur judi dalam balapan perahu motor jenis viber tersebut.


"Benar ada balap perahu motor viber  tersebut. Namun, sebenarnya itu adu kecepatan perahu dilakukan oleh nelayan dengan tujuan mengevaluasi spek masing-masing kapal, nelayan besuki membuat  perahu di Probolinggo sedangkan nelayan Mangaran membuat perahu  di Banyuwangi,"katanya.


Menurut dia, usai melaut  perahu nelayan Besuki, sering bersandar dan menjual hasil tangkapan  ikannya di Pesisir Desa Tanjung Pecinan, Kecamatan Mangaran. Sehingga nelayan para nelayan sering bertemu.


"Selain itu, setelah  kami mendapatkan informasi dari masyarakat, kami langsung memerintahkan agar kegiatan tersebut diberhentikan, dengan alasan berpotensi terjadinya laka laut."pungkasnya.(ary)