Penyaluran Sembako Terdampak Covid-19 dan Inflasi BMM, Dinilai Tidak Tepat Sasaran

Iklan Semua Halaman

Penyaluran Sembako Terdampak Covid-19 dan Inflasi BMM, Dinilai Tidak Tepat Sasaran

14/12/2022


 Situbondo (jurnalbesuki.com) - Penyaluran ribuan paket sembako terdampak Covid-19 dan Inflasi Bahan Bakar Minyak (BBM), yang dilakukan Pemkab Situbondo  ke sejumlah desa, menuai protes dari sejumlah elemen masyarakat di Kabupaten Situbondo, karena dinilai tidak tepat sasaran.


Selain tidak melibatkan Kepala Desa (Kades) dan perangkatnya, namun penyaluran paket  sembako yang berisi 5 kilogram beras, mie instan dan minyak goreng (migor) juga dinilai tidak tepat sasaran, seperti yang terjadi di Desa Paowan, Kecamatan Panarukan, Situbondo.


Bahkan, dari jumlah total enam dusun di Desa Paowan, hanya ratusan warga pada dua dusun yang mendapat paket sembako, yakni dusun Ardiwilis dan dusun Locacang. Ironisnya lagi, para penerima diketahui merupakan relawan Bupati  Karna Suswandi dalam Pilkada Situbondo pada tahun 2020 lalu.


Hamim Rais, salah satu ketua RT di Desa Paowan mengatakan, untuk kali ini, tercatat sebanyak 300 paket sembako yang disalurkan. Rinciannya, 100 paket sembako untuk warga miskin yang masuk dalam daftar Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Pemkab Situbondo, 100 paket sembako warga umum, 100 paket untuk para relawan.


"Namun, faktanya para penerima bantuan sebagian besar  merupakan relawan Bupati Karna. Makanya, saya dan sejumlah warga datang langsung ke kantor desa paowan, untuk melakukan protes bersama  warga yang lain, mengingat banyak warga miskin yang tidak menerima bantuan tersebut,"kata Hamim Rais, Rabu (14/12/2022).


Menurut dia, pihaknya sangat menyayangkan terhadap Pemkab Situbondo, yang menyalurkan  paket sembako tanpa koordinasi dengan Kades dan sejumlah   ketua RT di Desa Paowan, Kecamatan Panarukan, Situbondo.


"Dari jumlah total enam dusun, hanya ratusan warga  pada dua dusun yang mendapatkan bantuan paket sembako. Sebagian besar penerima justru tim sukses bupati Karna dalam Pilkada 2020 lalu,"bebernya.


Sementara itu, Adi Supriyadi Camat Panarukan Situbondo mengatakan, diakui penyaluran sembako di Kantor Desa Paowan sempat diwarnai ada aksi protes yang dilakukan oleh warga, mereka menuding penyaluran bantuan paket sembako tidak tidak tepat sasaran.


"Meski sempat diwarnai aksi protes, namun secara keseluruhan penyaluran bantuan berjalan terus, sedangkan kekurangan warga yang tidak menerima akan disampaikan kepada Bupati (Karna Suswandi red-) sesuai tuntutan perwakilan warga,"katanya.


Menurut dia, berdasarkan data dari Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Situbondo, tercatat sebanyak 300 orang penerima bantuan sembako di Desa Paowa . Rinciannya, 100 paket yang terdaftar di DTKS, 100 penerima dari umum.


"Sedangkan 100 orang penerima merupakan relawan Pak Bupati Situbondo (Karna Suswandi red-),"pungkasnya.(ary)