Situbondo (jurnalbesuki.com) - Diterjang cuaca ekstrem, dua kapal motor karam bahkan tengelam, saat bersandar di dermaga Pelabuhan Kalbut, Desa Semiring, Kecamatan Mangaran, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur. Sedangkan satu kapal motor pengangkut barang rusak berat atau bocor dibagian lambungnya.
Dua kapal motor yang karam akibat diterjang gelombang tinggi pada Jumat (23/12/202) malam. Yakni, kapal motor nelayan milik warga Desa Semiring, dan kapal motor pengangkut barang dengan nama lambung Sumber Rezeki Lima, dengan nahkoda Hosni (60) warga Desa Aeng Anyar, Kecamatan Gili Genteng, Kabupaten Sumenep, Madura.
Kapal motor Sumber Rezeki Lima itu, diketahui mengangkut bahan bangunan, seperti 16 ton semen, ratusan lembar kayu lapis, dan ratusan lonjor besi berbagai ukuran, dengan tujuan Pulau Gili Genteng Sumenep Madura. Sedangkan kapal motor (KM) Al Haddad yang juga mengangkut bahan bangunan, dengan tujuan Pulau Sepudi dan nahkoda Juhari itu, diketahui hanya bocor di lambungnya.
Tidak korban jiwa maupun korban luka dalam cuaca ekstrem tersebut, meski kondisi dua Kapal Motor mengalami rusak berat. Sebab, saat kejadian tiga kapal motor yang terjang cuaca ekstrem itu, dalam kondisi bersandar di dermaga Pelabuhan Kalbut, Kecamatan Mangaran, Situbondo.
"Pada malam itu (Sabtu red-), rencananya saya dan kapal motor Al Haddad mau berlayar, namun karena ada himbauan dari petugas, sehingga saya tetap di pelabuhan kalbut, dengan posisi kapal bermuatan bahan bangunan tetap bersandar,"ujar Hosni, Sabtu (24/12/2022).
Kasatpolairud Polres Situbondo AKP Muhammad Hasanudin membenarkan, jika dua kapal motor karam dan satu kapal motor bocor dilambungnya, akibat diterjang cuaca ekstrem saat bersandar di pelabuhan Kalbut, Situbondo.
"Meski tidak ada korban, namun kerugian materi diperkirakan mencapai Rp800 juta, mengingat kapal motor sumber rizki lima itu, mengangkut bahan bangunan seperti semen sebanyak 15 ton, ratusan kayu lapis dan besi sebanyak 200 lonjor,"kata AKP Hasanudin.
Menurut dia, karena berdasarkan surat edaran (SE) dari Badan Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Jangkar, seluruh aktivitas pelayaran ditutup sementara hingga batas waktu yang ditentukan, mengingat cuaca ekstrem yang melanda perairan Situbondo dan sejumlah daerah di Indonesia.
"Oleh karena itu, kami akan terus melakukan koordinasi dengan petugas kesyahbandaran, selama cuaca ekstrem yang diprediksi akan terjadi hingga tahun baru tahun 2023,"pungkasnya.(ary)