Situbondo (jurnalbesuki.com) - Diduga penyakitnya kambuh, Hadi Sisyono (40), sopir truck fuso asal Desa Kelir, Kecamatan Banyuwangi, ditemukan tewas di atas truck nopol L 8396 UB di gudang pupuk pusri Desa Kalibagor, Kecamatan Kota, Situbondo, Minggu (20/11/2022).
Korban meninggal di tempat parkir gudang pupuk pusri, saat antri menunggu muatan pupuk seberat 35 ton dibongkar. Selanjutnya, petugas yang datang ke lokasi kejadian, mereka langsung membawa jasad sopir truck fuso tersebut ke kamar mayat RSU dr Abdoer Rahem Situbondo.
Diperoleh keterangan, sebelum ditemukan meninggal diatas trucknya, korban bersama truck yang lain berangkat dari Banyuwangi pada Kamis (17/11/2022) sekitar pukul 09.00 WIB, untuk mengantar pupuk dari PT Imanuel Banyuwangi ke gudang pupuk pusri Desa Kalibagor, Situbondo.
Sedangkan pada Kamis (17/11/2022) sekitar pukul 12.30 WIB korban tiba di gudang pusri, namun selama tiga hari Hadi bersama sopir yang lain antri menunggu muatan pupuknya di halaman parkir gudanf pupuk pusri di Desa Kalibagor, Kecamatan Kota, Situbondo.
Ironisnya, pada Minggu (20/11/2022) sekitar pukul 09.00 WIB Subandi (52) salah seorang temannya yang juga berprofesi sebagai sopir, mencoba untuk membangunkan korban yang ada diatas trucknya, namun saat dipanggil korban tidak bereaksi. Bahkan, saat dipegang perutnya korban tidak bergerak.
Mendapati tubuh temannya sudah terbujur kaku, Subandi memberitahukan kepada Basar, salah seorang petugas di gudang pupuk tersebut. Selanjutnya, Basar langsung melaporkan kepada Polsek Kota, Situbondo. Bahkan, petugas langsung membawa jasad korban ke kamar mayat RSU dr Abdoer Rahem Situbondo.
"Almarhum berangkat bersama saya berangkat dari Banyuwangi pada Kamis (17/11/2022) lalu, selama tiga hari menunggu muatannya dibongkar, namun saat dibangunkan tubuh korban sudah terbujur kaku,"kata Subandi, Minggu (20/11/2022).
Kapolsek Kota, Situbondo Iptu Agus Siswanto mengatakan, dugaan sementara, Hadi Sisyono meninggal akibat penyakit yang dideritanya. Sebab, diatas trucknya petugas menemukan beberapa obat-obatan, seperti Demacolin, Bodrex, Mexon, Cooling, phenol Crystal 1,4%, salep 88, dan ponsel merk Samsung milik korban.
"Selain itu, di sekujur tubuh Hadi juga tidak ditemukan adanya tanda-tanda penganiayaan. Bahkan, berdasarkan keterangan temannya, korban mempunyai riwayat penyakit sesak nafas,"ujar Iptu Agus Siswanto.
Menurut dia, meski dugaan sementara, korban meninggal akibat penyakit yang dideritanya, namun pihaknya masih menunggu keluarga almarhum dari Kabupaten Banyuwangi.
"Sambil menunggu keluarganya dari Banyuwangi, jasad almarhum masih disimpan di kamar RSU Situbondo,"pungkasnya.(ary)