Dinkes Jember Inspeksi Sejumlah Apotek Demi Antisipasi Penyakit Gagal Ginjal Akut

Iklan Semua Halaman

Dinkes Jember Inspeksi Sejumlah Apotek Demi Antisipasi Penyakit Gagal Ginjal Akut

25/10/2022


Jember (jurnalbesuki.com) - Maraknya penyakit Gagal Ginjal Akut pada anak direspon Dinas Kesehatan Kabupaten Jember dengan melakukan inspeksi ke sejumlah Apotek yang tersebar disejumlah tempat. Tindakan itu dimaksudkan sebagai langkah antisipatif guna memastikan sejumlah jenis obat sirup yang diduga memicu terjadinya penyakit pada anak itu tidak beredar lagi.


Selain Petugas Dinkes, ikut bergabung dalam operasi itu Loka POM Jember, Siedokes Polres, Satpol PP dan Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Jember. 


Informasi yang dihimpun menyebutkan sejumlah Apotek menjadi sasaran inspeksi seperti Apotek Della Farma Arjasa, Toko Obat Sumber Waras dan Apotek Chrisnanda Kalisat, Apotek Sehat Mayang, Apotek Pakusari, serta beberapa apotek lain yang berada diwilayah kabupaten Jember. 


Menurut Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Jember dr. anti Indriasari, inspeksi itu dimaksudkan untuk menjaga kondusifias masyarakat terkait maraknya peredaran obat siruo yang diduga menjadi pemicu gagal ginjal akut progesif atipikal.  "Kita perlu turun (sidak) untuk melihat kondisi di Jember seperti apa," kata Santi, Senin (24/10/2022).


Para petugas tersebut melakukan pengecekan terhadap lima jenis obat yang mengandung etilen glikol (GE). Mulai Termorex Sirup, Flurin DMP Sirup, Unibebi Cough Sirup, Unibebi Demam Sirup, hingga Unibebi Demam Drops.


Selain itu, juga menanyai si penjual mengenai beberapa hal. Yakni apakah sudah mengetahui tentang gagal ginjal akut progresif atipikal, indikasi adanya ketersediaan lima jenis obat tersebut, langkah antisipasi yang sudah dilakukan, serta sudahkah mengedukasi masyarakat tentang larangan penggunaan sirup itu.


"Kami datang untuk memastikan agar obat-obat ini tak lagi diedarkan," tegas Santi.


Menurut Santi, sejumlah apotek yang didatangi sudah memisahkan dan tidak lagi mengedarkan ke konsumen obat-obatan yang berisiko itu. Dengan demikian, masyarakat tak perlu khawatir dan bisa membeli obat lain yang boleh dikonsumsi.(yeni)