Waduh, Menteri Keuangan Minta BBM Subsidi Dibatasi

Iklan Semua Halaman

Waduh, Menteri Keuangan Minta BBM Subsidi Dibatasi

11/08/2022


 Jakarta (jurnalbesuki.com) - Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani Indrawati mendorong pemerintah agar secepatnya melakukan pembatasan suplay dan penyaluran Bahan bakar Minyak (BBM) bersubsidi. Hal itu untuk menjadi stabilitas postur anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).


"Tentu saya berharap Pertamina untuk betul-betul mengendalikan volumenya, jadi supaya APBN tidak terpukul," katanya, di Jakarta, Kamis (11/8/2022).



Sri Mulyani menjelaskan, peningkatan volume penyaluran BBM dapat menyebabkan alokasi subsidi dan kompensasi energi melebihi dari pagu anggaran APBN yang sebesar Rp502 triliun pada tahun ini. 


"Meskipun APBN-nya bagus, surplus sampai Juli, tapi tagihannya nanti kalau volumenya tidak terkendali akan semakin besar di semester dua," kata mantan petinggi World Bank itu.


Dalam catatan Pertamina, penyaluran BBM jenis Pertalite hingga Juli 2022 sudah mencapai 16,8 juta kiloliter (kl). Dengan itu, kuota BBM bersubsidi hanya tersisa 6,2 juta kl dari kuota yang ditetapkan sebesar 23 juta kl pada tahun ini. 


Kemudian Kementerian ESDM telah mengestimasikan volume penyaluran bisa mencapai 28 juta kl pada tahun ini. Mantan pejabat World Bank itu mengatakan kenaikan harga minyak di tingkat dunia dan kenaikan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS juga dapat memberi tekanan terhadap APBN. 


"Ini berarti akan ada tambahan di atas Rp502 triliun yang sudah kita sampaikan, belum harga minyak yang dalam APBN kita asumsikan USD100 per barel. Kemarin pernah sampai USD120 per barel, jadi itu juga akan menambahkan," ujar Sri Mulyani.


Dengan itu pihaknya sedang membahas masalah ini bersama dengan Pertamina, Kementerian BUMN dan Kementerian ESDM. Pembahasan ini dalam upaya mencari langkah-langkah untuk mengamankan rakyat, mengamankan ekonomi dan mengamankan APBN.(sindonews/hans)