Komentar
Sukoharjo (jurnalbesuki.com) - Pondok Pesantren Al-mukmin Ngruki Sukoharjo Jawa Tengah yang didirikan oleh Abu Bakar Ba'asyir melaksanakan Upacara Bendera dalam rangka peringatan hari kemerdekaan RI ke 77.
Kegiatan yang dilaksanakan pada Rabu (17/08/2022) ini adalah Upacara bendera pertama kali dilakukan pertama kali sejak Ponpes Al-mukmin didirikan oleh Ba'asyir.
Ponpes Al Mukmin Ngruki berdiri pada 10 Maret 1972 dan diberi nama Lembaga Pendidikan Pondok Pesantren Islam Al Mukmin di bawah naungan Yayasan Pendidikan Islam dan Asuhan Yatim Al Mukmin.
Pelaksanaan upacara pertama kali itupun dimulai pada pukul 07.00 WIB dan berlangsung lancar dan khikmat. Kegiatan dipusatkan di Halaman utama pondok dengan Peserta upacara adalah pengasuh Pesantren (Abu Bakar Ba'asyir) dan seluruh santri pondok.
Abu Bakar Ba'asyir berada di barisan paling depan bersama deretan Danrem 074/Warastratama Kolonel Inf Achiruddin, Kapolres Sukoharjo AKBP Wahyu Nugroho Setyawan, Dandim 0726/Sukoharjo Letkol Czi Slamet Riyadi dan tamu undangan.
Luar biasanya, bertindak selaku inspektur upacara adalah Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy. Abu Bakar Ba'asyir menyampaikan, pelaksanaan upacara 17 Agustus 2022 merupakan pertama kali sejak pondok bendiri.
Abu Bakar Ba'asyir mengatakan, upacara bendera berjalan dengan baik. Upacara ini, kata dia, juga merupakan bentuk syukur kepada Allah SWT. "Jadi memang kewajiban kita ini apa saja yang dikaruniai oleh Allah harus dibalas dengan syukur diwujudkan dalam bentuk upacara. Di masjid setelah ini akan diwujudkan dalam bentuk sujud syukur," terang dia.
"Jadi upacara 17 Agustus itu merupakan bentuk wujud syukur kepada Alla SWT karena kita wajib kalau mendapat nikmat wajib bersyukur kepada Allah," sambung Abu Bakar Ba'asyir.
Menko bidang PMK Muhadjir Effendy menambahkan, dirinya mendapat kesempatan memimpin pelaksanaan upacara peringatan 17 Agustus di Ponpes Al Mukmin Ngruki.
"Alhamdulillah berjalan lancar dan saya yakin di tempat-tempat yang lain juga melaksanakan upacara yang sama," kata dia. Muhadjir berpesan kepada para santri pondok harus ada perimbangan antara belajar ilmu agama dan umum.
"Ilmu agamanya cukup dalam dan luas kalau kemudian dilengkapi dengan ilmu pengetahuan yang cukup luas dan kuat, maka saya yakin para santri dan alumninya yang sekarang sudah tersebar di seluruh Indonesia, bahkan luar negeri itu akan ikut berpartisipasi mengisi kemerdekaan Indonesia," kata Muhadjir.
(sumber:kompas.com/hans)