Pengasuh Ponpes Dilaporkan Cabuli Santri, Wali Santri Boyong Putra-putrinya Pulang

Iklan Semua Halaman

Pengasuh Ponpes Dilaporkan Cabuli Santri, Wali Santri Boyong Putra-putrinya Pulang

24/06/2022


Banyuwangi - Imbas pelaporan pengasuh Ponpes di Banyuwangi yang melakukan pencabulan dan pemerkosaan, puluhan santri melakukan 'boyong'. Keluarga santri pergi tanpa pamit dari pondok pesantren yang berada di Desa Padang, Kecamatan Singojuruh, Banyuwangi tersebut.

Hal ini dilakukan karena keluarga santri takut dengan aksi bejat pengasuh yang juga pimpinan di Ponpes tersebut.


"Sudah pada boyong. Karena takut anak mereka takut terjadi apa-apa," ujar Priyo Prasetyo Utomo, salah satu keluarga korban, Jumat (24/6/2022).


Istilah boyong adalah memindahkan santri dari pesantren. Santri kemudian dipindahkan ke pesantren lain atau kembali ke rumah dan tak kembali lagi ke pesantren.


Priyo mengaku telah memindahkan keponakannya dari pesantren tersebut. Keluarga khawatir jika nantinya keponakannya mendapatkan tekanan dari pihak-pihak yang tak terima karena dilaporkannya pimpinan Ponpes tersebut.


"Makanya saya lebih protektif setelah kejadian ini. Keponakan saya dicabuli, tidak sampai ditiduri," pungkasnya.


Salah satu orangtua santri, S, mengaku takut dan mengajak pulang anaknya dari Ponpes yang dimiliki oleh FZ. Dia tidak menyangka pimpinan Ponpes tersebut berbuat asusila, padahal FZ dipandang oleh masyarakat Banyuwangi adalah tokoh yang disegani.


"Ya takut. Terpaksa saya pindah daripada jadi korban. Padahal dia itu kan pernah jadi anggota dewan di Banyuwangi dan Jatim juga. Tapi kok perilakunya bejat," katanya.


Perbuatan pengasuh pondok pesantren (ponpes) di Banyuwangi ini sungguh bejat. Bukannya mendidik santrinya dengan ilmu agama, ia justru mencabuli 6 santrinya. Kini, pria berinisial FZ tersebut telah dilaporkan ke polisi.


Laporan ini terkait dugaan pemerkosaan dan pencabulan santri di bawah umur. FZ merupakan pemilik sekaligus pimpinan salah satu ponpes di Kecamatan Singojuruh, Banyuwangi. Total ada 6 keluarga korban yang telah melaporkannya.


Laporan dilakukan di Mapolresta Banyuwangi beberapa minggu lalu. Tak hanya perempuan, korban pengasuh ponpes bejat ini juga ada laki-laki. Enam korban itu terdiri dari lima perempuan dan satu laki-laki. Seluruh korban merupakan anak di bawah umur.(detik/hans)