Jakarta (jurnalbesuki.com) - Kabar yang merebak bahwa Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) akan mengusung nama Ganjar Pranowo (gubernur Jawa Tengah) sebagai Calon Presiden mendatang disebut kabar tidak benar. Pasalnya, Koalisi yang terdiri dari PPP, Partai Golkar dan PAN itu sudah memiliki dan akan mengusung capres sendiri.
Ketua Umum Partai Golkar, Airlanga Hartarto yang merupakan inisiator koalisi itu belum meyebutkan nama capres yang bakal diusungnya. Namun Airlangga menyebutkan ciri-ciri sosok yang diusung oleh Koalisi Indonesia Bersaru (KIB). "Pertama, calon sudah ada cuma kita belum umumkan," kata Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto kepada Alfito Deannova Gintings dalam program Blak-blakan detikcom, Selasa (7/6) kemarin.
Dia memastikan, capres sudah pasti ada di koalisi yang dibangun oleh Golkar, PPP, dan PAN ini. Meski demikian, perlu ada proses lanjutan sebelum mencapai finalisasi.
Ciri-ciri
Airlangga bicara mengenai 'ciri-ciri' atau kriteria capres yang diusung KIB. Awalnya, dia menjelaskan Golkar sendiri adalah partai yang biasa duduk dalam pemerintahan dan melanjutkan pembangunan dari satu rezim ke rezim selanjutnya. Maka capres usungan KIB nantinya juga perlu punya karakter semacam itu.
"Melanjutkan pembangunan," kata Airlangga.
Capres itu harus berciri-ciri mau melanjutkan pembangunan yang sudah dimulai Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat ini. Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) menjadi salah satunya. Ciri-ciri selanjutnya soal aspek ideologi capres KIB, capres itu harus tidak punya aliran.
"Ya tentu yang tadi, antipolitik aliran," ujarnya.
Airlangga menyadari pula, Pilpres 2014 dan 2019 telah membelah pemilih menjadi dua kelompok besar. Ekses sosialnya juga tidak terlalu baik karena memunculkan dua kutub ekstrem yang bertentangan. Maka, hal seperti itu akan dihindari.
"Itu salah satu hal yang didorong karena politik aliran tidak bisa dilepaskan dari tentunya yang super kiri dan super kanan. Kita tidak cari yang ekstrem," kata dia.
Ciri-ciri, atau juga syarat, capres KIB adalah punya pengalaman di kancah politik. Jam terbang perlu teruji.
"Calon pasti harus memiliki pengalaman, pengalaman di pemerintahan, DPR, dan MPR. Di manapun," kata Airlangga.(detik/hans)