Awas...., Penyakit Hepatitis Akut Masuk Indonesia, Anda Wajib Periksa Jika Ada Gejala Ini

Iklan Semua Halaman

Awas...., Penyakit Hepatitis Akut Masuk Indonesia, Anda Wajib Periksa Jika Ada Gejala Ini

02/05/2022


 Jakarta (jurnalbesuki.com) - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia melaporkan tiga temuan kasus kematian yang diakibatkan oleh penyakit hepatitis Akut dan hingga sekarang belum ditemukan penyebabnya. Kasus ini diketengahkan kementerian RI menyusul merebaknya kasus serupa dibeberapa negara dan menyerang ratusan orang. 


Kementerian RI meminta masyarakat Indonesia untuk waspada dan tetap mengedepankan sikap tenang. Saat ini pihak kemenkes RI masih melakuka investigasi erhadap penyakit jenis baru tersebut.


"Selama masa investigasi, kami menghimbau masyarakat untuk berhati-hati dan tetap tenang," ujar Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dr Siti Nadia Tarmizi dalam laman resmi Kemenkes RI, Minggu (1/4/2022).


"Lakukan tindakan pencegahan seperti mencuci tangan, memastikan makanan dalam keadaan matang dan bersih, tidak bergantian alat makan, menghindari kontak dengan orang sakit serta tetap melaksanakan protokol kesehatan," sambungnya.


Kemenkes RI juga menyebut, kini pihaknya tengah melakukan investigasi terkait penyebab kasus dugaan hepatitis akut tersebut, yakni dengan pemeriksaan panel virus secara lengkap. Juga disebutkan, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta tengah melakukan penyelidikan epidemiologi.


Dalam kesempatan lainnya, Mantan Direktur Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Asia Tenggara, Prof Tjandra Yoga Aditama, menyorot pentingnya penyampaian ke publik terkait hasil pemeriksaan virus-virus lainnya. Mengingat, WHO merekomendasikan pemeriksaan karakteristik virus secara mendalam dengan pemeriksaan darah, serum, urin, feses, sampel saluran napas, dan biopsi hati jika memungkinkan.


"Selain nantinya tentu akan ada penjelasan tentang hasil Laboratorium Hepatitis A-E dan juga Adenovirus di kasus kita maka baiknya juga disampaikan ke publik tentang ada hasil pemeriksaan virus-virus lainnya," ujar Prof Tjandra dalam keterangannya pada detikcom, Senin (2/4).(detik/hans)