Jakarta (jurnalbesuki.com) - Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memberikan penegasan ketika menghadiri acara Malam Silaturrahmi dan Kontemplasi di Hotel Sultan Jakarta semalam. Mantan Presiden RI ke 6 menyatakan bahwa saat ini ketua umum Partai Demokrat adalah Agus Harimurti Yudhoyono.
"Saat ini dalam perjuangan politik Demokrat yang memimpin adalah ketum AHY. Ingat, hanya ada satu matahari dalam Partai Demokrat," ujar Ketua Majelis Pertimbangan Partai Demokrat itu menegaskan.
SBY menilai, Partai Demokrat di bawah kepemimpinan Ketua Umum AHY telah berada di jalur yang benar. Ia pun mendukung seluruh langkah AHY maupun kader Demokrat yang telah dan akan dilakukan. “Saya amati dan saya nilai apa yang dilakukan oleh para pemimpin dan kader sudah berada di arah dan jalur yang benar. Sudah on the right track.
Oleh karena itu, lanjutkan,” ucap SBY. Di sisi lain, SBY mengaku tidak lagi aktif di dunia politik dalam dua tahun terakhir. Keputusannya untuk mundur dalam kegiatan politik sehari-hari telah diambil sejak istrinya, Ani Yudhoyono masih mendampinginya. Meskipun tidak aktif secara langsung, SBY mengaku terus mendukung langkah politik yang dilakukan ketua umum dan para kader Demokrat.
"Saya berpikir dan telah mengambil keputusan, bahkan ketika itu Ibu Ani masih mendampingi saya untuk lebih baik saya berada di belakang," ujar SBY. "Tut wuri handayani. Tentu sambil memberikan doa dan dukungan, kepada kader di seluruh Tanah Air. Ada kalanya kita memimpin, ada kalanya kita dipimpin," ucap dia.
Putra sulung Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) terpilih sebagai Ketua Umum Partai Demokrat secara aklamasi pada tahun 2020. Keputusan itu diambil setelah sidang paripurna melakukan verifikasi dan menyatakan AHY memenuhi persyaratan menjadi Ketua Umum dalam Kongres V Partai Demokrat 2020 di JCC Senayan, Jakarta, Minggu (14/3/2020).
Kepemimpinan AHY menghadapi ujian ketika sebagian kader menggelar Kongres Luar Biasa (KLB). KLB yang diselenggarakan di Deli Serdang, Sumatera Utara, pada Jumat (5/3/2021) itu menetapkan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko sebagai Ketua Umum Demokrat. Namun, keputusan KLB tidak diakui pemerintah.(kompas.com/hans)