Mengenal Olah Raga Yoga: Difinisi, Sejarah dan Nilai Filosofinya

Iklan Semua Halaman

Mengenal Olah Raga Yoga: Difinisi, Sejarah dan Nilai Filosofinya

30/04/2022


 jurnalbesuki.com - Tanpa memangdang jenisnya, sebenarnya olah raga memang hal yang digemari oleh semua kalangan. Pasalnya, kegiatan olah raga merupakan kegiatan yang sangat menunjang pola hidup sehat dan seimbang. Jika dilakukan dengan rutin, hidup dijalani rasanya tak nyaman olah raga belum dilakukan sehari saja. 


Salah satu olahraga yang masih terus diminati berbagai lapisan usia adalah yoga. Sejuta manfaat dapat diraih dengan olahraga ini yang dilakukan sesuai jenisnya masing-masing, serta penuh konsistensi.


Berikut ini, pembahasan terperinci mengenai olah tubuh favorit ini dapat menjadi panduan bagi pemula yang ingin mulai mencobanya. Seusai membaca artikel ini, diharapkan kamu pun dapat memulainya tanpa perlu merasa takut akan tidak bisa melakukannya. Baik pria maupun wanita, yoga juga menawarkan berbagai manfaat yang dapat meningkatkan kualitas hidup, terutama dalam pola hidup yang lebih sehat. Nah, kali ini, Qoala sudah menyiapkan penjelasan lengkap seputar yoga khusus untuk kamu.


Apa Itu Yoga?

Memahami olahraga yoga dapat diartikan sebagai aktivitas olah tubuh dan pikiran yang berfokus pada kekuatan, fleksibilitas dan pernapasan untuk meningkatkan kualitas fisik, mental dan spiritual secara bersamaan. Rangkaian gerakan atau pose dan pernapasan adalah dua komponen utama yang terdapat dalam rutinitas latihan ini. Praktik olah tubuh ini sudah dilakukan sejak ribuan tahun lalu di India dan telah diadaptasi ke dalam berbagai variasi jenisnya. Orang yang melakukan yoga disebut juga dengan yogis, yogin untuk para pria dan yogini untuk wanita.


Publik juga mengenal olahraga ini sebagai aktivitas latihan yang khusus pembentukan postur tubuh yang baik. Selain itu juga kerap digunakan sebagai pengobatan alternatif dengan mengedepankan latihan pernapasan, olah tubuh dan meditasi.


Sejarah Singkat Yoga


Menurut arti kata bahasanya, Yoga berasal dari bahasa Sansekerta “Yuj” yang berarti “penyatuan”. Pemahaman lebih dalam mengenai maknanya adalah penyatuan terhadap alam dan Sang Pencipta. Terbentuk dari kebudayaan India kuno, olahraga ini pertama kali diperkenalkan melalui sebuah buku Yoga Sutras yang ditulis oleh Maharsi Patanjali. Patanjali adalah seorang tokoh legendaris asal India yang hidup sekitar 200 hingga 500 SM. Melalui ajaran yang sangat populer di kalangan umat Hindu ini, Patanjali mengartikan yoga sebagai penghentian gerak pikiran.


Pada rentang tahun 1980an hingga awal tahun 2000an, hadirnya olah tubuh yang kian mengglobal ini sempat menghadapi terpaan penolakan, baik dari sisi agama maupun budi pekerti. Walaupun demikian tren olahraga ini tak pernah surut sedikit pun dari minat masyarakat dunia. Indonesia sendiri, lewat Kedutaan Besar India di Jakarta, melalui situs resminya menyampaikan bahwa benar adanya yoga merupakan praktek kebugaran yang bisa dilakukan oleh semua orang dan tidak terbatas agama atau kepercayaan tertentu.


Hingga kini di Indonesia, perkembangan tren olahraga, yang digeluti oleh artis ternama Anjasmara ini, juga semakin diramaikan dengan munculnya studio kebugaran khusus yoga di kota-kota besar, merek pakaian khusus dipakai saat mengikuti latihan ini, hingga selebriti yang turut mempopulerkan aktivitas yoganya. Oleh karena itu, cukup mudah untuk mendapatkan akses kelas atau sesi olahraga ini.


Filosofi Yoga


Yoga termasuk dalam salah satu dari 6 ajaran filsafat Hindu yang menitikberatkan pada aktivitas meditasi atau tapa. Aktivitas ini dilakukan dengan memusatkan seluruh pikiran untuk mengontrol panca indera dan tubuh secara keseluruhan. Dari sinilah filosofinya turut berkembang sebagai cara hidup, yang menyatukan integrasi antara manfaat tubuh, pikiran, dan batin.


Filosofi tersebut juga dapat ditemukan pada alam, seperti layaknya sebuah pohon yang tumbuh besar dan kokoh. Fondasi dari sebuah pohon berada pada akar-akar yang tertanam dengan kuat. Sama halnya dengan olahraga yang berdurasi sekitar 1 jam ini, yang mengajarkan kamu untuk dapat melakukan hal-hal baik dalam diri melalui etika universal, untuk memiliki ketahanan sebagai sosok manusia yang berkembang dan bertumbuh sepenuhnya. Filosofi seperti ini dikenal juga dengan sebutan Yama.


Selain itu ada pula Niyama atau latihan mendisiplinkan diri. Jika disepadankan sebagai sebuah pohon, letaknya ada pada batang yang membuat tumbuhnya pohon kuat diterpa angin dan hujan. Dalam kehidupan memiliki perilaku disiplin, seperti menjaga kebersihan diri (saucha), bersemangat (tapas), dan rendah hati pada hukum-hukum alam (isvara pranidhana), akan membawa diri menjadi pribadi yang sama dengan batang pohon, kuat ditempa segala halang rintang, cobaan hidup, bahkan duka sekalipun.


Filosofi lainnya yang juga dapat dianalogikan dengan sebuah pohon adalah daun pada pohon tersebut. Daun menyerap energi dari alam dan mengedarkannya ke seluruh bagian pada pohon untuk keberlangsungan hidupnya. Dalam yoga, kamu akan banyak melakukan latihan pernapasan (pranayama). Bagi manusia, bernafas adalah sumber energi terbesar untuk memberi makan nyawa, jiwa, pikiran, hingga anggota tubuh dalam satu kesatuan kehidupan. (hans)