Mengapa Nabi Muhammad SAW Merubah Nama Kota Yasrib Menjadi Madinah?

Iklan Semua Halaman

Mengapa Nabi Muhammad SAW Merubah Nama Kota Yasrib Menjadi Madinah?

11/04/2022


jurnalbesuki.com - Sebelum berubah nama menjadi kota Madinah, tempat Kanjeng Nabi Muhammad SAW berhijrah itu bernama Yasrib. Perubahan itu baru dilakukan Rosululloh ketika beliau sudah bermukim selama 10 tahun. 


Al-madinah secara umum bisa diartikan sebagai kota, tetapi kata Madinah mengandung makna peradapan, karena dalam bahasa arab, peradaban itu selalu bermuara pada kata madaniyah atau tamaddun.


Dalam bahasa Arab, kata itu juga digunakan sebagai padanan perkataan Inggris civil. Misalnya, dalam bahasa Inggris ada istilah Civil Act (Undang-Undang Sipil), dalam bahasa Arabnya disebut Qânûn Madanî.


Dalam Ensiklopedia Nurcholish Madjid dijelaskan kata Madanîyah atau Madînah juga menjadi padanan dari perkataan Yunani polish, yang dari perkataan itu terambil perkataan politic, policy, police, dan sebagainya, yaitu ide tentang suatu kehidupan yang teratur.


Dalam bahasa Yunani, misalnya, ada ungkapan zoon politicon, bahwa manusia itu secara alami berpolitik. Dalam bahasa Arab disebut al-insân-u madanî-yun bi ‘l-thâb‘i (manusia itu berpolitik menurut nalurinya) bahwa tidak mungkin manusia tidak berpolitik dalam arti seluas-luasnya, bukan dalam arti sempit.


Perkataan madînah itu berkaitan dengan ide-ide semacam civility, civic, dan kemudian juga ide tentang politik. Kalau Nabi mengubah kota Yatsrib menjadi Madinah yang sering dipanjangkan menjadi Madînatun Nabî, maka itu artinya kota Nabi atau al-Madinah al-Nabawîyah, Kota Kenabian.


sumber: Ensiklopedia Nurcholish Madjid