Jember (jurnalbesuki.com) – Kerusakan jalan yang diaspal sekitar 2 minggu disejumlah
titik pada proyek mutiyears dikawasan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Didusun
Bedengan Desa Tegalsari Kecamatan Ambulu berbuntut panjang.
Setelah menjadi sorotan banyak pihak, kini salah
satu anggota DPRD Propinsi Jawa Timur asal Dapil Jember – Lumajang, H. Satib menyatakan agar hasil pekerjaan itu diuji
Laboratorium. Menurutnya, biasanya kualitas aspal itu diuji sebelum pekerjaan
dan sesudah pengerjaan dilakukan.
“Untuk mengetahui
kualitas aspal perlu uji laboratorium Hal itu guna menjamin Kualitas bahan atau
mutu aspal tersebut sesuai speak,” kata anggota komisi D bidang pembangunan
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jatim, H Satib, kepada media ini Rabu
(23/3/2022).
Pernyataan Anggota legislatif Fraksi Gerindra asal Daerah
Pemilihan (Dapil) IV (Jember- Lumajang) tersebut menanggapi kerusakan Proyek
pengaspalan jalan Multiyears, di depan pembuangan Akhir (TPA) Dusun Bedengan
Desa Tegalsari, kecamatan Ambulu.
Bahkan disejumlah titik lain pada proyek senilai
Rp.17.695.195.000 bersumber dari APBD 2021-2022 yang dikerjakan PT. Kontruksi
Indonesia Mandiri juga mengalami kerusakan ringan, mulai dari Jalan menikung
Desa Sabrang Ambulu, hingga jembatan Penghubung Dusun Krajan Desa Ambulu dan
Dusun Bedegang Desa Tegalsari.
Kerusakan jalan ini, juga mendapat reaksi DPRD Jember dan
tim Konsultan dan pengawas. Kerusakan itu, ditengarai buruknya kualitas aspal,
karena banyak pesanan aspal, membuat pengerjaan bahannya tidak maksimal,
sehingga mudah mengelupas.
Ketua Komisi C DPRD Jember Budi
Wicaksono menilai pekerjaan proyek aneh, karena
baru satu minggu dikerjakan, sudah rusak. "Soalnya ini bukan perbuatan
baru, ini kan hanya lapisan, terus apa kendalanya gitu?," katanya
Pria yang akrab disapa Budi Ping ini menduga pengerjaan
proyek itu, tidak mengikuti petunjuk pelaksanaan dan teknis yang ditentukan.
"Kita akan evaluasi, apakah dari aspalnya, karena ini teknis, sebenarnya
selama mengikuti Juklat dan Juklis, tidak akan terjadi seperti ini,"
katanya.
Kerusakan jalan ini, juga mendapat reaksi DPRD Jember dan
tim Konsultan dan pengawas. Kerusakan itu, ditengarai buruknya kualitas aspal,
karena banyak pesanan aspal, membuat pengerjaan bahannya tidak maksimal,
sehingga mudah mengelupas.
Ketua Komisi C DPRD Jember Budi
Wicaksono menilai pekerjaan proyek aneh, karena
baru satu minggu dikerjakan, sudah rusak. "Soalnya ini bukan perbuatan
baru, ini kan hanya lapisan, terus apa kendalanya gitu?," katanya
Pria yang akrab disapa Budi Ping ini menduga pengerjaan
proyek itu, tidak mengikuti petunjuk pelaksanaan dan teknis yang ditentukan.
"Kita akan evaluasi, apakah dari aspalnya, karena ini teknis, sebenarnya
selama mengikuti Juklat dan Juklis, tidak akan terjadi seperti ini,"
katanya.(hans)