Bahkan, saat ditemukan oleh Briyan Alam Setiawan (27), penjaga toilet pasar Panarukan, pria yang berprofesi tukang becak kondisinya duduk didekat kloset. Sedangkan disampingnya ditemukan tas pinggang berisi uang sebesar Rp224.000 dan obat bodrex dan ultraflu.
Diperoleh keterangan, sebelum ditemukan tewas di dalam toilet, sebelumnya kakek Sumar ijin untuk ke toilet kepada Briyan. Ironisnya, hingga 30 menit korban tidak keluar, sehingga Briyan mencoba untuk memanggil korban, namun panggilannya tidak direspon.
Nah, karena merasa curiga Briyan terpaksa mendobrak pintu toilet, dan ternyata kakek Sumar ditemukan meninggal, dengan kondisi duduk didekat kloset. Mengetahui korban meninggal, pihaknya langsung ke Koramil dan Polsek Panarukan, Situbondo.
Mendapat laporan ada penemuan mayat di toilet pasar Panarukan, Situbondo, petugas Polsek setempat langsung mengevakuasi mayat korban ke kamar mayat RSU dr Abdoer Rahem Situbondo, untuk dilakukan otopsi.
"Sebelum ditemukan meninggal korban ijin untuk ke toilet, namun karena lama tidak keluar dari dalam toilet, sehingga saya langsung mendobrak pintu toilet, dan ternyata kakek Sumar meninggal,"kata Briyan, Selasa (10/9/2024).
Kapolsek Panarukan, Situbondo Iptu Jumantoro mengatakan, begitu mendapat informasi ada penemuan mayat, petugas langsung turun ke lokasi kejadian. Karena pihak keluarga menolak untuk diotopsi, dan di sekujur tubuhnya tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan.
“Sehingga kami menyerahkan jasad kakek Sumar kepada keluarganya untuk dimakamkan. Namun, sebelum jasadnya diserahkan, perwakilan keluarga disuruh menulis surat pernyataan. Diduga kuat, kakek Dafir meninggal akibat penyakit jantung dan asma yang dideritanya,”ujar Iptu Adri Jumantoro.(ary)