Komentar
Situbondo(jurnalbesuki.com) - Melambungnya harga besar dalam beberapa pekan terakhir ini, kondisi tersebut menjadi perhatian khusus Komisi II DPRD Kabupaten Situbondo. Bahkan, para wakil rakyat tersebut mendesak Pemkab Situbondo untuk menggelar oprasi pasar.
"Karena harga besar sudah melambung tinggi di pasaran, sehingga meresahkan warga Situbondo. Oleh karena itu, saya minta kepada Pemkab Situbondo dan Bulog untuk menggelar operasi pasar,"ujar Abdul Aziz, wakil ketua Komisi II DPRD Situbondo, Selasa (12/9/2023).
Menurut dia, karena stabilitas harga kebutuhan pokok, khususnya beras sudah menjadi tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) Bulog. Itu sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 13 Tahun 2016 tentang Perusahaan Umum Perum Bulog. Dalam PP tersebut setidaknya ada empat kewajiban Bulog, salah satunya pengamanan harga pangan pokok beras ditingkat produsen dan konsumen.
"Setidaknya pemerintah daerah ini melakukan searing lah dengan Bulog. Segera melakukan dropping beras ke pasar-pasar tradisional untuk menekan harga,"bebernya.
Aziz menegaskan, jika Pemkab Situbondo dan Bulog tidak segera menggelar operasi pasar, pihaknya hawatir akan terjadi guncang ekonomi di masyarakat. "Jangan tunggu ekonomi masyarakat sekarat. Karena masih banyak masyarakat kita yang berpenghasilan di bawah rata-rata pendapatan per-kapita nasional,"katanya.
Politisi dari Partai Gerindra mengatakan, karena Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa sudah meminta kepala daerah untuk menggelar operasi pasar, untuk menstabilkan harga beras di daerahnya masing-masing.
"Kenaikan harga beras ini sudah menjadi isu nasional, tetapi pemerintah daerah dan Bulog segera melakukan langkah-langkah untuk mengendalikan harga beras," pungkasnya.
Pantauan dilapangan, harga beras medium kemasan 5Kg di sejumlah swalayan di Kota Situbondo, harga beras merek Sate Ayam Rp60.500; Tinta Rp63.250; 5 Saja Rp63.500; Masayu Rp64.000; Bunga Pandan Rp65.500; Burung Cantik Rp66.250; TH 99 Rp67.250; Putri K.Hijau Rp69.000; dan TH 55 Rp69.950.(ary)