Situbondo (jurnalbesuki.com) - Nenek Sulastri (48) warga Dusun Karangsari, Desa Kilensari, Kecamatan Panarukan, Situbondo, yang ditemukan tewas tertimbun lumpur di sungai belakang rumahnya. Diduga kuat nenek Sulastri korban pembunuhan.
Kasatreskrim Polres Situbondo AKP Dhedi Ardi Putra mengatakan, karena hasil visum yang dilakukan tim medis RSU dr Abdoer Rahem Situbondo, dileher nenek Sulastri ada bekas seperti cekikan atau sayatan.
"Sehingga dugaan sementara, nenek Sulastri merupakan korban penganiayaan,"ujar AKP Dhedi Ardi Putra, Kasatreskrim Polres Situbondo, Senin (26/6/2023).
Menurut dia, untuk menindaklanjuti dugaan nenek Sulastri menjadi korban pembunuhan, penyidik sudah memanggil tiga orang saksi untuk diminta keterangannya, yakni Sali selaku penjaga tambak, keluarga korban, dan orang yang pertama kali menemukan korban tertimbun lumpur.
"Untuk penyelidikan, tiga orang saksi tersebut sudah dipanggil dan dilakukan klarifikasi oleh penyidik, salah satunnya yang dipanggil Pak Sali, karena dia juga sebagai penjaga tambak tradisional, yang lokasinya tidak jauh dari tambak tradisional yang dijaga nenek Sulastri,"kata AKP Dhedi.
Seperti diberitakan sebelumnya, seorang nenek bernama Sulastri (58) warga Dusun Karangsari, Desa Kilensari, Kecamatan Panarukan, Situbondo, ditemukan tewas dengan kondisi tubuhnya tertimbun lumpur di sungai di belakang rumahnya.
Bahkan, saat ditemukan oleh warga sekitar, yang sedang melakukan upaya pencarian, sekujur tubuh korban yang bekerja sebagai penjaga tambak tradisional milik almarhum dr Gede itu, tertimbun lumpur di sungai dibelakang rumah korban nenek Sulastri, tepatnya sekitar 100 meter dari rumah korban.(ary)