Situbondo (jurnalbesuki.com) - Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Situbondo, menolak dengan tegas rencana kedatangan Ustadz Hanan Attaki ke salab satu Ponpes di Kabupaten Situbondo untuk berdakwah.
Pasalnya, Ustadz Hanan Attaki merupakan eks organisasi terlarang bahkan dibubarkan di Indonesia, yakni Hizbut Taher Indonesia (HTI), yang diketahui pahamnya tidak menerima pancasila sebagai dasar negara dan anti NKRI.
Ketua PCNU Situbondo KH Muhyidin Khatib mengatakan, setelah ditolak di Kota Jember; informasinya ustadz Hannan Attaki akan berceramah di Ponpes Sukorejo, Situbondo. Namun, PCNU Situbondo menolak dengan tegas rencana tersebut, karena dia merupakan eks HTI, ormas yang telah dibubarkan oleh pemerintah.
"Paham HTI anti pancasila dan anti NKRI. Selain itu, paham HTI bertentangan dengan ajaran Ahlussunnah Wal Jamaah (Aswaja). Makanya, PCNU Situbondo menolak dengan tegas ustadz Hannan Attaki ke Situbondo,"kata KH Muhyidin Khatib, Minggu (24/7/2022).
Menuurut dia, jika PCNU Jember dan Pemkab Jember menolak kedatangan eks HTI, Kabupaten Situbondo juga justru pasti lebih tertutup. Apalagi kalau mengingat muktamar NU ke 27 di Kabupaten Situbondo, yang merupakan tempat menerimaan pancasila sebagai asas berbangsa dan benegara, yang diprakarsai langsung oleh Almarhum KHR. As'ad Syamsul Arifin.
“Oleh karena itu, kami berkewajiban menjaga dan menutup rapat segala kemungkinan berkembangnya ideologi yang bertentangan dengan keputusan para ulama terdahulu,”bebernya.
Kiai Muhyidin menambahkan, kalau eks HTI tetap memaksa datang ke Situbondo, dirinya khawatir masyarakat akan turun langsung dan melakukan pengusiran. Sebab sebagian warga juga banyak yang menghubungi PCNU Situbondo, agar Hannan Attaki tidak terima melakukan dakwah di Situbondo.
“Kalau tetap maksa datang ke Situbondo, saya khawatir ustad Hannan akan jadi sasaran amuk massa. Makanya, PCNU Situbondo menolak kedatangannya, karena saya sudah melakukan kajian dengan beberapa pengurus sepakat menolak,”imbuhnya.
Kiai Muhyidin memberkan contoh, tentang kehadiran Ustadz Basalamah yang di undang membaca khotib di salah satu masjid di Kecamatan Besuki, Situbondo beberapa tahun lalu. Nah, khawatir ustadz Basalamah berdakwa yang bernada provokatif seperti di yotoube, sehingga puluhan anggota Banser mendatangi masjid tersebut.
“Artinya penolakan kita ini bersifat positif. Tujuannya agar tidak ada bentrok antara massa dengan penceramah mudah tersebut,"pungkasnya.(fatur)