Selain mengakibatkan dua rumah milik Sumrati (100) dan Musthofa (60), anaknya hangus terbakar. Namun, seluruh perabot rumah tangganya juga hangus terbakar. Bahkan, nenek berusia 100 tahun nyaris terpanggang di dalam rumahnya.
"Saat rumah saya dan rumah anak terbakar, saya sedang tidur didalam rumah. Saya baru tahu rumah terbakar, setelah keponakan memanggil saya, sehingga saya langsung semburat keluar rumahnya,"ujar nenek Sumrati, Kamis (19/9/2024).
Diperoleh keterangan, pertama kali kebakaran rumah milik ibu dan anaknya itu, diketahui Mahdewi (45), salah seorang tetangga desanya. Bahkan, saat mengetahui ada kobaran api di rumah korban nenek Sumrati, bapak dua anak langsung berteriak minta tolong.
Mendengar teriakan ada kebakaran rumah, puluhan warga sekitar berjibaku memadamkan kobaran api, menggunakan alat seadanya. Selain itu, petugas Damkar Pemkab Situbondo, juga berjibaku memadamkan kobaran api. Kobaran api baru dapat dipadamkan, sekitar dua jam setelah kejadian.
"Karena saat kejadian angin bertiup sangat kencang, sehingga kobaran api cepat menyebar. Sehingga petugas Damkar berjibaku memadamkan kobaran api tersebut,"ujar Makhdewi, Kamis (19/9/2024).
Sementara itu, Kepala BPBD Kabupaten Situbondo Sruwi Hartanto mengatakan, dugaan sementara, penyebaran kebakaran dua rumah ibu dan anaknya korsleting listrik. Selain mengakibatkan dua rumah dan perabotnya hangus terbakar.
"Alhamdulillah tidak ada korban luka dan korban jiwa. Dengan total kerugian materi diperkirakan mencapai Rp100 juta,"ujar Sruwi Hartanto.(ary)