Selain gas melon menghilang disejumlah pangkalan di Kota Situbondo, namun harga gas LPG mencapai Rp25 ribu. Padahal, sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) hanya sebesar Rp16 ribu.
Praktis, kelangkaan gas LPG 3 kilogram menjelang hari raya idul fithri 2024, mulai dikeluhkan oleh sejumlah Emak-emak di Kota Situbondo. Mengingat, gas LPG merupakan salah satu kebutuhan masyarakat.
Tatik (47), salah seorang Emak-emak asal Desa Sumberkolak, Kecamatan Panarukan mengatakan, sebelum membeli gas LPG 3 kilogram seharga Rp25 ribu, dirinya harus rela keliling ke sejumlah toko dan pangkalan LPG di Kota Situbondo.
"Alhamdulillah bisa mendapat gas LPG seharga Rp25 ribu. Sebab, sudah dua hari saya mencari gas LPG baru mendapatkan hari ini (Senin red-). Oleh karena itu, saya minta dinas terkait untuk turun tangan, kelangkaan gas LPG 3 kilogram ini,"ujar Tatik, Senin (8/4/2024).
Menanggapi banyaknya keluhan warga terkait kelangkaan gas LPG 3 kilogram, H Tolak Atin, ketua Fraksi PKB DPRD Kabupaten Situbondo, meminta kepada Pemkab Situbondo untuk turun tangan.
"Kami juga minta kepada aparat penegak hukum untuk melakukan Sidak ke sejumlah distributor, dan pangkalan LPG 3 kilogram di Situbondo, mengingat gas LPG merupakan salah satu kebutuhan warga,"kata H Tolak Atin.
Menurutnya, sebetulnya kelangkaan gas LPG 3 kilogram sudah terjadi dalam sepekan terakhir ini, namun kondisi tersebut terkesan dibiarkan oleh dinas terkait di lingkungan Pemkab Situbondo.
"Bukan malah masyarakat dibiarkan kebingungan mencari gas LPG 3 kilogram. Terus dimana kehadiran pemerintah dalam mengantisipasi kelangkaan gas LPG,"bebernya.
Sementara itu, Imam Suhaidi Kepala Bagian Ekonomi dan Pembangunan (Kabag Ekbang) Pemkab Situbondo mengatakan, dirinya sudah turun dan melakukan sidak ke sejumlah SPBE, pihaknya melakukan Sidak bersama petugas Polres Situbondo, dan Diskoperindag beberapa waktu lalu.
"Untuk kebutuhan tabung gas LPG 3 kilogram menjelang Ramadhan, kami sudah mengirim surat ke PT Pertamina untuk menambah Kouta tabung gas LPG 3 kilogram,"katanya.(ary)