Partai Demokrat Ibaratkan Pertemuan Cak Imin - Prabowo Bagai Anak Dipaksa Nikah Orang Tua

Iklan Semua Halaman

Partai Demokrat Ibaratkan Pertemuan Cak Imin - Prabowo Bagai Anak Dipaksa Nikah Orang Tua

19/06/2022


 Jakarta (jurnalbesuki.com) - PKB baru saja menggelar pertemuan dengan Gerindra terkait kerja sama politik menuju Pilpres 2024 setelah menyatakan 'diam-diam pacaran' dengan Partai Demokrat dan PKS. Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Demokrat Andi Arief menyebut pihaknya menghargai jalinan komunikasi mereka dan mengibaratkan anak gadis yang dipaksa menikah oleh orang tuanya.

Andi mulanya bicara soal prinsip Demokrat dalam menjalin koalisi dengan parpol lain. Andi mengatakan akan bersungguh-sungguh ikut dalam koalisi yang berpotensi menang.


"Ada dua hal prinsip, Partai Demokrat akan cermat menjalin koalisi dengan yang bersungguh-sungguh ingin melakukan perubahan dan perbaikan pasca-Jokowi. Partai Demokrat akan bersungguh-sungguh ikut dalam koalisi yang berpotensi menang," kata Andi kepada wartawan, Minggu (19/6/2022).


Andi berintrospeksi saat elite PPP Hamzah Haz dan Agum Gumelar maju sebagai paslon di Pemilu 2004. Andi mengatakan tak akan mengulangi kejadian kekalahan itu lantaran kurang perhitungan.


"Karena tidak akan mengulangi kisah Pak Hamzah Haz dan Pak Agum Gumelar yang mendapat tiket namun tak memiliki elektabilitas sehingga kalah dalam kontestasi," kata Andi.


"Atau kisah pasangan lain yang pernah ikut capres atau cawapres namun kalah karena kurang perhitungan," imbuhnya.


Andi kemudian mengungkit syarat ambang batas pencapresan atau presidential threshold sebesar 20 persen. Dia menyebut membuka jalan komunikasi dan menuntaskan pertemuan dengan Sekjen PKS Habib Aboe Bakar dan Sekjen PKB Hasanuddin Wahid.


"Akibat PT (presidential threshold) 20 persen saat ini politik pemilu kita menjadi sumpek. Cara Demokrat membuka jalan dalam sistem yang sumpek ini, agenda pertama, menuntaskan pertemuan 3 sekjen, PKS, Demokrat, dan PKB. Tepatnya menuntaskan ajakan PKS dan PKB untuk bersungguh-sungguh dalam membuka koalisi. Karena rakyat menonton ini," katanya.


Poin kedua, lanjut Andi, pihaknya juga akan bermanuver dengan Gerindra dan NasDem. Bahkan tak menutup kemungkinan akan bergabung dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang digagas Golkar, PAN, PPP.


"Kedua, memperluasnya dengan partai-partai lain, termasuk dengan Gerindra dan NasDem, misalnya. Bahkan terbuka buat KIB yang beberapa pimpinan partainya sudah menjalin komunikasi," katanya


Namun dia menyebut belum menjalin komunikasi dengan PDI Perjuangan (PDIP) terkait Pilpres 2024. "Partai Demokrat hanya belum berkomunikasi formal dengan PDIP. Mungkin belum ketemu saja momentumnya," imbuh dia.


Terkait pertemuan Prabowo dan Cak Imin, Andi menyebut masih terus menjaga komunikasi dengan PKB. Dia menilai PKB memiliki strategi tersendiri di pertarungan pilpres mendatang.


"Apakah masih perlu bertemu setelah pertemuan Prabowo-Cak Imin, saya kira tetap menjaga komunikasi minimal. Mungkin PKB ada strategi sendiri soal pilpres," kata dia.


Dia kemudian mengibaratkan pertemuan Cak Imin ke kediaman pimpinan Gerindra itu seperti anak gadis yang dipaksa menikah oleh orang tuanya.


"Kami menghargai itu, ibarat anak gadis, mungkin dipaksa menikah oleh orang tuanya. Ha-ha-ha...," sambugnya.


Diberitakan sebelumnya, PKB mengatakan pertemuan Ketua Umum (Ketum) PKB Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin dengan Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto di kediaman Prabowo, Jakarta Selatan, merupakan takdir baik menuju Pilpres 2024. Wakil Ketua Umum (Waketum) PKB Jazilul Fawaid mengatakan prospek menjalin kerja sama dengan Gerindra lebih jelas dan bisa lebih cepat usai sebelumnya menyatakan 'diam-diam pacaran' bersama Demokrat dan PKS.


Jazilul mulanya menjelaskan alasan PKB justru tiba-tiba menjalin hubungan dengan Gerindra setelah buka-bukaan sudah merencanakan koalisi dengan Demokrat dan PKS. Jazilul menyebut hal itu merupakan jalan takdir.


"Itu jalan takdir. Kita berencana, takdir yang menentukan. Kami tetap terbuka untuk bersama-sama demi kebangkitan Indonesia Raya," kata Jazilul saat dihubungi, Senin (19/6/2022).


Jazilul menyebut takdir itu menandakan hal baik bagi Prabowo dan Cak Imin naik ke pelaminan pada tahun politik 2024. Jazilul menyebut keduanya terbuka dengan partai lainnya untuk bergabung.


"Takdir baik, Mas Bowo dan Gus Muhaimin segera naik ke pelaminan, bersama Gerindra, PKB, dan partai lainnya," ujar Wakil Ketua MPR itu.


Soal hubungan 'pacaran' dengan Demokrat dan PKS, PKB mengatakan masih akan meneruskan. Dia justru menyebut hubungannya masih pendekatan atau PDKT.


"Monggo kita teruskan untuk mencapai kecocokan," katanya.


"Iya (PDKT), penjajakan," imbuhnya.(detik/hans)