Sadis, Kakak dan Adik di Situbondo Aniaya Kakek 70 Tahun Hingga Tewas

Iklan Semua Halaman

Sadis, Kakak dan Adik di Situbondo Aniaya Kakek 70 Tahun Hingga Tewas

21/08/2023


 Situbondo(jurnalbesuki.com) - Hanya gara-gara batas tanah, seorang kakek bernama Kaji Madun (76) warga Dusun Cempaka, Desa Kayuputih, Kecamatan Panji, Situbondo tewas, setelah dianiaya  dua terduga pelaku yang diketahui masih kakak beradik.


Korban tewas di ruang ICU RSU dr Abdoer Rahem Situbondo sekitar, Jawa Timur sekitar pukul 11.30 WIB, setelah mendapat perawatan secara intensif, dengan kondisi mengalami luka lebam di bagian kepala bagian atas. Diduga kuat, akibat dipukul menggunakan benda tumpul.


Ironisnya lagi, dua terduga pelaku penganiayaan, yakni Sutiyono (43) dan Hasan Basri (27), melakukan penganiayaan terhadap korban. Itupun dilakukan didepan Rusmiyati (65), yang tak lain merupakan istri korban.


Diperoleh keterangan, aksi penganiayaan yang dilakukan dua terduga pelaku terhadap korban Kaji Madun itu, berawal ada sengketa batas tanah antara keponakan korban Zaitun dengan   Juniatun Hasanah, yang diketahui merupakan adik dua terduga pelaku, sedangkan korban hanya menengahi sengketa tanah tersebut.


Namun, tiba-tiba dua terduga pelaku  mendatangi korban di rumahnya. Bahkan, terduga pelaku langsung memukul korban dengan menggunakan tangan kosong. Selain itu, salah seorang terduga pelaku memukul kepala  korban menggunakan pipa besi, sehingga mengakibatkan korban tersungkur dilokasi kejadian.


"Kedua orang kakak beradik datang ke rumah paman, dan langsung memukul korban. Bahkan, salah seorang pelaku menggunakan pipa besi, yang sengaja dibawa dari rumahnya,"ujar Zaitun, Senin (21/8/2023).


Kapolsek Panji, Situbondo AKP Nanang Priyambodo membenarkan adanya kasus pengeroyokan, yang mengakibatkan korban Kaji Madun tewas. Bahkan,  terduga pelaku diketahui  kakak beradik, yakni Sutiyono dan Hasan Basri.


"Namun, karena kasus pengeroyokan tersebut dilaporkan ke Mapolres Situbondo, sehingga penanganan kasusnya  ditangani Satreskrim Polres Situbondo,"kata AKP Nanang Priyambodo.(ary)